Quantcast
Channel: Baca Biar Beken
Viewing all articles
Browse latest Browse all 469

Review and Giveaway: Twin Flames (Belahan Jiwa)

$
0
0
Judul: Twin Flames
Penulis: Alexia Chen
Penyunting: Eka Saputra
Pemindai Aksara: Jenny Indarto
Penggambar sampul: Imam Bucah
Penerbit : Javanica
Terbit : Maret 2017
Tebal: 499 hlm.
ISBN: 978-602-6799-22-7



Setelah menunggu lebih dari dua tahun, akhirnya sekuel dari A Girl Who Loves a Ghost akhirnya terbit juga. Agak berbeda dengan buku pertamanya yang didominasi kisah romansa unyu-unyu ala drama Korea yang manis, buku kedua ini berkembang menjadi kisah yang lebih tebal, lebih kelam, dan lebih horor. Kesan romansanya masih ada, tetapi aroma utama buku kedua ini adalah aroma horor yang pekat. Membaca buku ini agak mengingatkan saya pada kisah hantu dalam buku Undakan Menjerit  karya Jonathan Stroud. Kata-kata seperti kuncian hantu, tekanan hantu, penampakan, dan istilah-istilah lain yang bikin bulu kuduk meremang banyak bertebaran. Terutama di bagian akhir, adegan-adegan horor bertaburan sampai saya yang baca siang hari sendirian pun merinding dibuatnya. Kisah besarnya agak melenceng dari yang saya harapkan, meski saya tetap menikmatinya. Unsur kerapian tulisan menjadi poin tambahan istimewa untuk buku ini. 

"Ada dua hal yang membuat arwah tidak bisa beristirahat dengan tenang. Yang pertama ... masih ada kepentingannya yang belum diselesaikan di dunia. Dan yang kedua ... karena rohnya dikutuk."(hlm. 168)

Dalam buku pertama (silakan baca dulu ulasannya) Leeta berhasil mengikhlaskan kepergian Yuto ke alam arwah. Meskipun demikian, selama 3 bulan pertama, Leeta rupanya masih belum bisa benar-benar merelakan kekasih hantunya itu. Hari-harinya terasa kosong dan tak bermakna, penuh kegalauan serta kepedihan, dan ini mengisi hampir lima puluh halaman pertama novel tebal ini. Kegalauan Leeta ini yang bikin buku ini sangat lambat di awal, sangat berbeda dengan buku pertamanya yang bisa langsung menarik perhatian pembaca dengan deskripsi unyu ala drakor. Sementara di buku kedua ini, banyak deskripsi dan narasi yang sepertinya berpanjang-panjang. Bahkan butuh 100 halaman lebih sebelum akhirnya pembaca mulai menemukan petunjuk tentang twin flames ini. Untungnya, Alexia Chen menulis dengan begitu rapi, detail, dan deskriptif banget. Tulisannya konsisten sejak dari buku pertama dan dengan di Nedera.

Setiap orang memiliki rahasianya sendiri. Sesuatu yang dianggap lebih baik disimpan untuk diri sendiri daripada dibagikan pada orang lain."(hlm. 190)

Di buku pertama pula, Leeta mengetahui bahwa leluhurnya adalah seorang penyihir. Inilah yang kemudian turut menjadi penggerak buku kedua ini. Selain mengetahui bahwa adiknya, Chloe, juga sama-sama bisa melihat hantu seperti dirinya, Leeta akhirnya mengetahui sebuah rahasia turun-temurun dari keluarga mereka. Sebuah kutukan mengerikan membanyangi generasi demi generasi keluarga ini. Kutukan itu pula yang ternyata membuat Yuto tidak bisa tenang di alamnya. Ya, hantu Yuto kembali ke dunia dan membayangi Leeta. Yuto bahkan merasuki saudara kembarnya, Hiro, yang sedang berusaha mendekati Leeta. Belum selesai dengan masalah ini, Leeta harus menghadapi masalah lain karena ada sosok-sosok hantu lain yang juga mengikutinya. Kali ini, penampakan tersebut tidak hanya membuatnya bergidik, tetapi bahkan hampir mencelakakannya. 

"Twin flames itu terlahir pada kakak-beradik dalam satu silsilah keluarga. Mereka akan melemah jika terpisah, dan menjadi kuat di saat bersatu. Api kembar pembawa harapan."(hlm. 383)

Untungnya, kali ini Leeta tidak sendirian. Bersama Chloe yang juga bisa melihat hantu, Leeta diperkenalkan dengan tante Anna yang ternyata juga sama-sama menanggung kutukan keluarga tersebut. Dikatakan bahwa kutukan itu akan berakhir pada generasi ketujuh oleh kekuatan si api kembar. Tetapi, untuk mematahkan kutukan tersebut,  mereka harus kembali ke asal muasal kutukan sekaligus tempat dari keluarga besar mereka berasal: Tiongkok. Porsi cerita saat di Tiongkok inilah yang paling menarik di buku ini menurut saya. Setelah terbuai dalam alur yang lambat hingga setengah buku, mulai halaman 300 buku ini mulai menunjukkan keseruannya. Petualangan Leeta, Anna, Chloe, dan Kai--cowok teman dekatnya--ke Tiongkok membawa mereka pada sebuah rumah tua angker yang dihuni sosok-sosok misterius yang tidak hanya luar biasa menyeramkan tetapi juga akan menjawab asal muasal dari kutukan turun menurun di keluarga mereka.

"Ketakutan adalah penghalang terbesar untuk mencapai tujuan. Saat ini yang harus kau pegang teguh adalah harapan, dan keyakinan bahwa tidak ada yang tidak bisa kami hadapi jika kami percaya. Harapan itulah yang menuntunku, membuatku kuat." (hlm. 260)




Penasaran dengan buku romance-fantasy-horor ini kan pastinya? Nah, Penerbit Javanica kembali berbaik hati membagikan total 8 novel 'Twin Flames' untuk 8 calon pembaca beruntung. Blog Baca Biar Beken kebagian membagikan dua buku di antaranya.

1. Peserta memiliki alamat kirim di wilayah negara Republik Indonesia.

2.  Wajib menyukai fanpage Penerbit Javanica di facebook.

3. Wajib share/membagikan postingan give away ini di Twitter atau Facebook.

4.  Silakan jawab pertanyaan berikut ini di kolom komentar. Cukup sekali saja ya:

"Kecuali bertemu hantu, pengalaman paling seram tapi receh apa yang pernah kamu alami?"

5. Format jawaban:

Nama:
Twitter/Facebook:
Link share:
Jawaban:


6. Kuis ini berlangsung selama satu pekan sampai tanggal 7 Mei 2017. Saya akan memilih dua pemenang yang masing-masing akan mendapatkan satu novel Twin Flames yang tebal ini. 

7. Satu pemenang akan saya pilih dari satu jawaban yang paling unik, satunya lagi akan saya undi. Pengumuman pemenang insya Allah Selasa (9/5).

Terima kasih sudah ikutan.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 469

Trending Articles