Judul: Seribu Tahun Mencintaimu
Penulis: Sanie B. Kuncoro, Pringadi Abdi, Faisal Syahreza, Naminist, Novanka Raja, Dodi Prananda, Alvian Hanandi, Andhika Rahmadian Purnama, Nikotopia
Penyunting: Nikotopia
Pemindai Aksara: Jenny M. Indarto
Penggambar Sampul: Imam Bucah
Tebal: 253 halaman
ISBN: 978-602-6799-23-4
Penerbit: Exchange
"Cinta hadir untuk dirasakan. Cinta seperti benih, harus disiram dan dijaga, dengan hati yang baik dan rasa percaya. Cinta akan membebaskanmu untuk menjadi sejatinya dirimu." (Hlm. 52)
Cerita tentang memang tak ada habisnya. Kita juga telah banyak membaca dan mendengar ragam kisah cinta yang entah untuk keberapakalinya dituliskan dan dikisahkan ulang. Tetapi, buku ini membawakan cinta dengan rasa lain. Esensinya tetap cinta, tetapi para pelaku cintanya yang berbeda. Bayangkan seekor tikus yang mencintai kucing pemangsanya, atau seekor belalang yang jatuh cinta pada bocah baik yang dilihatnya di lapangan bola, atau yang lebih absurd lagi, cinta jalan kepada wanita yang menapakinya. Tidak ada yang gila ketika berkenaan dengan cinta. Dan, karena orang bilang cinta itu universal, maka sah-sah saja ketika ikan mas koki jatuh cinta pada pemilik toko ikan yang menjualnya. Seperti yang dikisahkan dalam buku ini, akan kita temukan 13 kisah tentang cinta dengan beragam warnanya.
1. Seribu Tahun Mencintaimu
Ini adalah cerita paling panjang sekaligus paling saya sukai di buku ini. Ada sedikit elemen fantasi di dalamnya, genre cerita favorit saya. Ceritanya, ada tikus yang jatuh cinta pada seekor kucing. padahal, kucing itu dulu telah memangsa ayahnya. Bagaimana ceritanya seekor tikus bisa cinta sama kucingpadahal kucing aja nggak cinta sama saia *skipp? Yang jelas, inilah bentuk cinta paling luar biasa. Orang bijak bilang, ketika kamu bahkan sudah mencintai musuhmu, maka saat itulah cintamu sudah mencapai kesempurnaan yang paripurna. Dan kisah pertama ini, indah dengan caranya sendiri.
2. 3 Warna
Ini adalah cerita kedua favorit saya. Secara teknik bercerita, kisah karya mbak Sanie ini juwara. Teknik penceritaan adalah yang paling matang menurut saya dibandingkan kisah-kisah yang lain. Dari awal, mbak Sanie membuat pembaca bertanya-tanya ini kisahnya siapa dan cinta siapa yang tengah diceritakan sebelum ending yang menghangatkan hati akan menyambut kita di endingnya.
3. Hitam Putih Merpati
Kadang, cinta yang besar pun tidak terlampau besar untuk bisa mematahkan penghalang yang ada. terlebih, ketika penghalang itu telah mengakar kuat dalam budaya kita. Inilah kisah kasih tak sampai si merpati hitam pada si merpati putih.
4. Mas Kawin dan Mas Koki
Ketika ada seekor mas koki cemburu pada mas-mas yang hendak melamar gadis penjaga toko ikan mas, ceritanya bakal lucu-lucu unyu gimana gitu. Saya suka dengan keteguhan ikan mas yang dari awal sampai akhir sebel sama si mamas.
5. Pulang
Kisah ini agak beraroma bilogi, eh ekologi. Tentang seekor lutung Jawa yang seperti menolak ketika hendak dipulangkan ke rumah aslinya di Jawa. Dia yang selama ini lahir dan dibesarkan di kebun binatang di Inggris merasakan bahwa cinta sejatinya ada di Inggris, bukan di pulau tempat leluhurnya berasal. Begitulah, rumah seringkali tidak selalu bermakna tempat kita berasal. Rumah yang sejati adalah tempat ketika kita merasa bahagia dan nyaman kembali kepadanya.
6. Selembar Harapan Malam
Tak pernahkan terpikirkan oleh kita, bahwa benda-benda yang kita dekat dengan mereka setiap hari, mungkin saja menjadi saksi dari segala tindakan kita. Seperti dalam kisah ini, sehelai kerudung yang menangis ketika menyaksikan pemiliknya telah mencampakkan kehormatan dirinya sebagaimana dia mencampakkan kain hijab ini. Cerpen ini sedikit 'berkhotbah' menurut saya--hal yang harusnya sebisa mungkin dihindari dalam menulis sastra karena telah merebut hak pembaca untuk menyimpulkan sendiri pesan moral ceritanya.
7. Filosofi Walangkekek
Balas budi juga merupakan salah satu sumber dari terbitnya mata air cinta. Seperti dikisahkan dengan unik di buku ini, tentang seekor belalang yang selalu menempel pada bocah yang tanpa sengaja menolongnya dulu. Tanpa sadar, pertemuan keduanya menjadikan si belalang teman setia si remaja dalam menghadapi hidupnya yang pahit. Walau keduanya tak bisa saling berkomunikasi, tetapi cinta dan persahabatan kadang hadir tanpa perlu ada kata-kata.
8. Sayap Sepuluh Purnama
Ini juga termasuk cerpen yang saya sukai di buku ini, terutama terkait setting lokalnya yang unik dan jarang ditulis. Diksinya terasa nyastra banget, saya seperti tengah membaca cerpen koran saat membaca cerpen ke delapan ini.
9. Sepasang Sepatu yang Menemukan Cintanya
Dari semua kisah cinta di buku ini, kisah nomor sembilan ini menurut saya adalah yang paling terasa tidak dipaksakan. Jika di kisah-kisah-kisah lain, pelakunya berbeda secara drastis, maka di kisah ini pelakunya sama-sama sepatu. Nah gimana ketika sepatu sneaker ketemu sama sepatu jinjit cewek? Kisah yang unik adalah jawabannya.
10. Napas Terakhir
Cerpen ini memiliki aroma yang sama dengan cerpen ke-6, rupanya karya penulis yang sama. Tema religi tampaknya jadi pilihan sang penulis, yang memberikan warna sejuk di buku ini. Kisah cinta di sini adalah tentang pengurbanan seekor kambing yang hendak dikurbankan di Hari Raya Idul Adha. Dan, lagi-lagi orang bijak bilang, cinta sejati adalah ketika kita selalu siap berkurban untuk sang tercinta.
11. Boneka Kelinci yang Menanti Keajaiban di Sudut Etalase
Dari semua cerpen di buku ini, kisah kesebelas ini adalah satu-satunya yang memiliki plot-twist yang mengejutkan. Kita serasa sedang membaca cerpen psikologis, keren!
12. Mata Uang
Siapakah cinta sejati orang modern? Cinta atau uang? Ataukah cinta itu hanya uang dalam bentuk lain? Kisah kedua belas ini mengingatkan kita untuk sesekali merenung.
13. Jalan yang Salah mencintaimu tapi Tak Menyesal
Seorang eh selajur jalan yang jatuh cinta pada seorang gadis pelayan kafe yang jatuh cinta pada pria muda pemilik kafe. Sebuah kisah yang absurd tetapi sangat unik dan dibawakan dengan menarik.
Menulis cerpen itu sulit terutama karena penulis dituntut untuk bercerita dalam porsi yang pendek. lebih sulit lagi ketika temanya adalah teman unik macam di buku ini: cinta antara pihak-pihak yang tidak saja berbeda secara esensi, tapi juga bertentangan menurut hukum alam. Tetapi, selamat kepada para penulis di buku ini. Kalian semua keren karena telah membuktikan lewat cerita tentang agungnya cinta sehingga menerabas batas-batas yang kokoh dan kadang berbahaya.
Tertarik membaca buku ini juga? Nah, kebetulan nih Penerbit Exchange memberikan total 8 BUKU ini GRATIS dalam event blogtour. Di blog Baca Biar beken bakal ada 2 PEMENANG yang masing-masing akan mendapatkan satu novel ini GRATIS.
1. Wajib menyukai FP Penerbit EXCHANGE
2. Follow akun instagram Seribu Tahun Mencintaimu, tapi kalau nggak ada IG nggak usah nggak apa-apa kok
3. Share postingan status ini di media sosial
4. Silakan mengisi di kolom komentar postingan ini:
Nama:
Facebook/Twitter:
Email:
link share:
Satu kisah cinta favoritmu (boleh apa saja):
5. Mohon menjawab satu kali saja ya. Plus memiliki alamat kirim di wilayah NKRI.
6. Satu pemenang akan saya pilih berdasarkan jawaban, dan satu pemenang lagi akan saya pilih berdasarkansogokan pilihan acak dengan random dot org
7. Jawaban saya tunggu sampai tanggal 30 April 2017 ya.
Terima kasih sudah ikutan.
Penulis: Sanie B. Kuncoro, Pringadi Abdi, Faisal Syahreza, Naminist, Novanka Raja, Dodi Prananda, Alvian Hanandi, Andhika Rahmadian Purnama, Nikotopia
Penyunting: Nikotopia
Pemindai Aksara: Jenny M. Indarto
Penggambar Sampul: Imam Bucah
Tebal: 253 halaman
ISBN: 978-602-6799-23-4
Penerbit: Exchange
"Cinta hadir untuk dirasakan. Cinta seperti benih, harus disiram dan dijaga, dengan hati yang baik dan rasa percaya. Cinta akan membebaskanmu untuk menjadi sejatinya dirimu." (Hlm. 52)
Cerita tentang memang tak ada habisnya. Kita juga telah banyak membaca dan mendengar ragam kisah cinta yang entah untuk keberapakalinya dituliskan dan dikisahkan ulang. Tetapi, buku ini membawakan cinta dengan rasa lain. Esensinya tetap cinta, tetapi para pelaku cintanya yang berbeda. Bayangkan seekor tikus yang mencintai kucing pemangsanya, atau seekor belalang yang jatuh cinta pada bocah baik yang dilihatnya di lapangan bola, atau yang lebih absurd lagi, cinta jalan kepada wanita yang menapakinya. Tidak ada yang gila ketika berkenaan dengan cinta. Dan, karena orang bilang cinta itu universal, maka sah-sah saja ketika ikan mas koki jatuh cinta pada pemilik toko ikan yang menjualnya. Seperti yang dikisahkan dalam buku ini, akan kita temukan 13 kisah tentang cinta dengan beragam warnanya.
1. Seribu Tahun Mencintaimu
Ini adalah cerita paling panjang sekaligus paling saya sukai di buku ini. Ada sedikit elemen fantasi di dalamnya, genre cerita favorit saya. Ceritanya, ada tikus yang jatuh cinta pada seekor kucing. padahal, kucing itu dulu telah memangsa ayahnya. Bagaimana ceritanya seekor tikus bisa cinta sama kucing
2. 3 Warna
Ini adalah cerita kedua favorit saya. Secara teknik bercerita, kisah karya mbak Sanie ini juwara. Teknik penceritaan adalah yang paling matang menurut saya dibandingkan kisah-kisah yang lain. Dari awal, mbak Sanie membuat pembaca bertanya-tanya ini kisahnya siapa dan cinta siapa yang tengah diceritakan sebelum ending yang menghangatkan hati akan menyambut kita di endingnya.
3. Hitam Putih Merpati
Kadang, cinta yang besar pun tidak terlampau besar untuk bisa mematahkan penghalang yang ada. terlebih, ketika penghalang itu telah mengakar kuat dalam budaya kita. Inilah kisah kasih tak sampai si merpati hitam pada si merpati putih.
4. Mas Kawin dan Mas Koki
Ketika ada seekor mas koki cemburu pada mas-mas yang hendak melamar gadis penjaga toko ikan mas, ceritanya bakal lucu-lucu unyu gimana gitu. Saya suka dengan keteguhan ikan mas yang dari awal sampai akhir sebel sama si mamas.
5. Pulang
Kisah ini agak beraroma bilogi, eh ekologi. Tentang seekor lutung Jawa yang seperti menolak ketika hendak dipulangkan ke rumah aslinya di Jawa. Dia yang selama ini lahir dan dibesarkan di kebun binatang di Inggris merasakan bahwa cinta sejatinya ada di Inggris, bukan di pulau tempat leluhurnya berasal. Begitulah, rumah seringkali tidak selalu bermakna tempat kita berasal. Rumah yang sejati adalah tempat ketika kita merasa bahagia dan nyaman kembali kepadanya.
6. Selembar Harapan Malam
Tak pernahkan terpikirkan oleh kita, bahwa benda-benda yang kita dekat dengan mereka setiap hari, mungkin saja menjadi saksi dari segala tindakan kita. Seperti dalam kisah ini, sehelai kerudung yang menangis ketika menyaksikan pemiliknya telah mencampakkan kehormatan dirinya sebagaimana dia mencampakkan kain hijab ini. Cerpen ini sedikit 'berkhotbah' menurut saya--hal yang harusnya sebisa mungkin dihindari dalam menulis sastra karena telah merebut hak pembaca untuk menyimpulkan sendiri pesan moral ceritanya.
7. Filosofi Walangkekek
Balas budi juga merupakan salah satu sumber dari terbitnya mata air cinta. Seperti dikisahkan dengan unik di buku ini, tentang seekor belalang yang selalu menempel pada bocah yang tanpa sengaja menolongnya dulu. Tanpa sadar, pertemuan keduanya menjadikan si belalang teman setia si remaja dalam menghadapi hidupnya yang pahit. Walau keduanya tak bisa saling berkomunikasi, tetapi cinta dan persahabatan kadang hadir tanpa perlu ada kata-kata.
8. Sayap Sepuluh Purnama
Ini juga termasuk cerpen yang saya sukai di buku ini, terutama terkait setting lokalnya yang unik dan jarang ditulis. Diksinya terasa nyastra banget, saya seperti tengah membaca cerpen koran saat membaca cerpen ke delapan ini.
9. Sepasang Sepatu yang Menemukan Cintanya
Dari semua kisah cinta di buku ini, kisah nomor sembilan ini menurut saya adalah yang paling terasa tidak dipaksakan. Jika di kisah-kisah-kisah lain, pelakunya berbeda secara drastis, maka di kisah ini pelakunya sama-sama sepatu. Nah gimana ketika sepatu sneaker ketemu sama sepatu jinjit cewek? Kisah yang unik adalah jawabannya.
10. Napas Terakhir
Cerpen ini memiliki aroma yang sama dengan cerpen ke-6, rupanya karya penulis yang sama. Tema religi tampaknya jadi pilihan sang penulis, yang memberikan warna sejuk di buku ini. Kisah cinta di sini adalah tentang pengurbanan seekor kambing yang hendak dikurbankan di Hari Raya Idul Adha. Dan, lagi-lagi orang bijak bilang, cinta sejati adalah ketika kita selalu siap berkurban untuk sang tercinta.
11. Boneka Kelinci yang Menanti Keajaiban di Sudut Etalase
Dari semua cerpen di buku ini, kisah kesebelas ini adalah satu-satunya yang memiliki plot-twist yang mengejutkan. Kita serasa sedang membaca cerpen psikologis, keren!
12. Mata Uang
Siapakah cinta sejati orang modern? Cinta atau uang? Ataukah cinta itu hanya uang dalam bentuk lain? Kisah kedua belas ini mengingatkan kita untuk sesekali merenung.
13. Jalan yang Salah mencintaimu tapi Tak Menyesal
Seorang eh selajur jalan yang jatuh cinta pada seorang gadis pelayan kafe yang jatuh cinta pada pria muda pemilik kafe. Sebuah kisah yang absurd tetapi sangat unik dan dibawakan dengan menarik.
Menulis cerpen itu sulit terutama karena penulis dituntut untuk bercerita dalam porsi yang pendek. lebih sulit lagi ketika temanya adalah teman unik macam di buku ini: cinta antara pihak-pihak yang tidak saja berbeda secara esensi, tapi juga bertentangan menurut hukum alam. Tetapi, selamat kepada para penulis di buku ini. Kalian semua keren karena telah membuktikan lewat cerita tentang agungnya cinta sehingga menerabas batas-batas yang kokoh dan kadang berbahaya.
Tertarik membaca buku ini juga? Nah, kebetulan nih Penerbit Exchange memberikan total 8 BUKU ini GRATIS dalam event blogtour. Di blog Baca Biar beken bakal ada 2 PEMENANG yang masing-masing akan mendapatkan satu novel ini GRATIS.
1. Wajib menyukai FP Penerbit EXCHANGE
2. Follow akun instagram Seribu Tahun Mencintaimu, tapi kalau nggak ada IG nggak usah nggak apa-apa kok
3. Share postingan status ini di media sosial
4. Silakan mengisi di kolom komentar postingan ini:
Nama:
Facebook/Twitter:
Email:
link share:
Satu kisah cinta favoritmu (boleh apa saja):
5. Mohon menjawab satu kali saja ya. Plus memiliki alamat kirim di wilayah NKRI.
6. Satu pemenang akan saya pilih berdasarkan jawaban, dan satu pemenang lagi akan saya pilih berdasarkan
7. Jawaban saya tunggu sampai tanggal 30 April 2017 ya.
Terima kasih sudah ikutan.