Judul: Carmine
Pengarang: Ruwi Meita
Sampul: Dilidita
Cetakan: 1, Desember 2018
Tebal: 342 hlm
Penerbit: Noura
Kita sering berpikir bahwa rumah adalah suaka, tempat paling aman untuk pulang dan mengistirahatkan segenap beban. Padahal, rumah juga bisa menjadi neraka yang menyiksa penghuninya. Fakta banyaknya kasus KDRT menjadi bukti bahwa faktanya rumah memang tidak selalu aman bagi penghuninya. Kekerasan juga tidak melulu berupa fisik, melainkan dapat berupa tekanan mental dari pasangan atau bahkan keluarga. Pada akhirnya, sebuah rumah memang ditentukan oleh orang-orang yang menghuninya.
Hampir tidak ada yang kurang dari seorang Carmine Dunn. Mantan model iklan terkenal ini kini memiliki semua yang didamba mamah mamah muda: suami mapan dengan gaji tinggi, rumah mewah dengan kolam renang, serta empat orang anak yang meramaikan suasana rumah. Yah kecuali satu, fisiknya sudah tidak selangsing dulu. Tapi mengingat usianya yang menginjak 34 tahun dan sudah jadi ibu dari 4 anak, harusnya nggak masalah sih. Orang luar memandang keluarga Carmine sebagai contoh keluarga ideal. Kalau saja mereka tahu, hampir setiap hari wanita itu ingin menyerah saja dan bunuh diri.
Suatu hari, Carmine ditemukan tak sadarkan diri dalam sebuah rumah yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalnya. Akun Inspektur Polisi Satu Bilah yang kebetulan menangani kasus ini menemukan banyak hal janggal. Mulai dari tetesan darah yang berbeda pemilik hingga temuan ular di sebuah hutan tak jauh dari TKP. Di saat yang sama, muncul satu sosok dari masa lalu yang bertekad membantu Carmine untuk memperbaiki kehidupannya. Apa sebenarnya yang keliru dalam hidup wanita mantan bintang iklan terkenal ini? Siapa sosok Mirah, perempuan misterius yang suka mengoleksi kancing? Jawaban ada di tangan Carmine, seandainya dia sadar. Dan waktu terus berjalan, wanita itu harus segera mengambil sikap karena memperbaiki kadang dilakukan dengan cara mematikan.
Dari membaca sejumlah ulasan lain, saya baru mengetahui kalau karya ini, bersama Ve, masuk ranah ''domestic noir" atau kira-kira thriller rumah tangga gitu macam Gone Girl. Sebuah genre baru yang unik. Prinsipnya penulis hendak mengangkat fakta bahwa kekerasan itu bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat yang seaman rumah. Drama Carmine ini sungguh mengingatkan saya pada serial Desperate Housewife yang menampilkan aneka problem hidup berumah tangga dan bertetangga. Membaca buku ini seolah menyadarkan kita kembali bahwa yang sempurna 100% di dunia ini tidak ada. Setiap orang memiliki takaran kebahagiaan dan kesempurnaannya sendiri. Maka jangan dibanding-bandingkan.
Ini adalah kali keempat saya membaca buku karya Mbak Ruwi Meita. Sebagaimana buku-buku sebelumnya, Carmine adalah sebuah bacaan yang memuaskan (walau yang terbaik sejauh ini tetaplah Misteri Patung Garam). Khasnya mbak Ruwi, pembaca dibikin penasaran dan agak bingung di awal lewat rangkaian kisah dengan alur maju mundur. Bab bab di dalamnya juga menyerupai pusel yang disusun dengan hati-hati sehingga membentuk gambar utuh yang komplit di belakang. Tentu dengan plot twist yang menyenangkan di ending.
"Ada yang menarik dari sebuah peristiwa jika kau teliti melihatnya " (hlm. 24)
Tertarik baca Carmine juga? Tersedia satu novelnya GRATIS kalau kamu ikutan kuisnya di Baca Biar Beken. Berikut ini cara ikutannya .
1. Peserta tinggal di wilayah Republik Indonesia
2. Wajib follow IG/Twitter @dion_yulianto, @ruwimeita, dan @nourapublishing. Pilih satu saja ya. Misal ga ada IG atau Twitter, pakai Facebook juga boleh.
3. Wajib membagikan postingan ini di media sosial kamu.
4 Jawab pertanyaan berikut di kolom komentar:
"Dalam satu kata, tunjukkan kepada saya kenapa kamu ingin baca buku ini?"
Format jawaban:
Nama:
Media sosial:
Link share:
Jawaban:
5. Kuis ini berlangsung sampai 20 Februari 2019. Satu peserta dengan jawaban paling klik akan mendapatkan novel Carmine ini GRATIS.
Terima kasih.